Monday, May 09, 2005

No Pain No Gain

No Pain No Gain – Indahnya Perpisahan
Medio April 2005

wahai seorang kekasih
telah lama kau dirindui
hidup sedih dalam kerinduan
menangispun tak berair mata
tapi terus tetap bersabar
kerana ikatan janji
(Dua Cinta Kekasih)


Jangan ada pertemuan jika tak berharap perpisahan. Dan begitulah cinta deritanya tiada tara. Ketika rasa itu hadir dengan pondasi yang rapuh perpisahanlah yang dijanjikan oleh alam. Seperti setangkai mawar yang mati ketika tangkainya tercabut dari akar untuk dipersembahkan ketangan kekasih seorang. Namun jika perpisahan ada mengapa pertemuan menyapa? Jika perpisahan itu begitu indah mengapa kuharus menyesalinya? Pertemuan adalah pintu menuju tempat yang lebih baik dan perpisahan adalah anak kuncinya. Karena dengan perpisahan itu aku disadarkan atas lamunan tak berujungku. Dan aku terbangun dari tidur siangku yang menenggelamkanku dilautan nafsu. Nafsu ingin memiliki dan dimiliki, nafsu menyinta dan dicinta, nafsu dimengerti dan mengerti, nafsu menyakiti dan disakiti. <Sometimes I do think I’m addicted to the pain> Perpisahan itu telah membawaku menyelam dilautan ikhlas dan menuntunku ke pembelajaran yang utama. Pembelajaran di kelas "Cinta Allah SWT" sebuah bentuk cinta yang kekal, cinta yang tidak lagi maya dan fana, cinta atas Zat Yang Kekal, atas Sang Khaliq Yang Jiwaku ada di TanganNya. Insya’allah. Aku yakin Allah Maha Tahu apa yang bisa merubahku.

Jika dia hadir untuk menjadikan kita lebih baik mengapa kita harus menyesalinya dan menangisinya. Jika dia pergi untuk didatangkan yang lebih baik mengapa kita harus menghalangi dan menolaknya. Dan ketika yang dijanjikan itu tak datang didunia maka disurgalah kami akan bersatu, untuk berbahagia dalam kekekalan. Aku yakin itu karena telah dijanjikan Nya bahwa yang baik akan mendapatkan yang baik pula.......kerana ikatan janji.......

Pada awalnya pedih hanya yang terasa di hati, namun haruskah kita tenggelam dalam nafsu kesedihan? Nafsu kehilangan? Dan nafsu perusakan diri sendiri? Sedangkan di luar sana ada banyak keindahan yang terlupakan. Keindahan ikhlas dan sabar. Setiap penggalan cerita hidupku telah mengoreskan cerita indah di hati dimana di setiap pintu yang telah tertutup, kutuliskan satu sajak indah. Dan ketika setiap pintu yang tertutup itu terkunci maka anak kuncinya membukakanku pada pintu yang lain. Pintu yang akan membawaku menjadi seseorang yang insya’allah lebih baik dari hari kemarinku.

Dedicated to all women out there, go for eternity love not inmortal love.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home