Penyampai Pesan...

The Messengers


Well life sometimes isn’t fair, is this? sometimes we questioned to ourself why this happened..? why that matters…? Why they treat me like hell? Why they become nice in front of that fat guy? why? and why?

Pernah ngak sih kalian mengalami saat diamna seseorang menitipkan sebuah pesan kepada kita untuk dismapaikan ke orang lain. Dimana pesan itu menurupakan sebuah informasi yang bisa dibilang slightly confidential and slightly sensitive issue? BERAT ya diberi amanah oleh seseorang. Tanggung jawabnya itu lho… ya horizontal dan vertical.

Belum lagi jadi messenger itu resikonya gede, iya kalo cara penyampaian kita bener, atau mungkin pemahaman pesan yang harus kita sampaikan berbeda dengan original message-nya. Bisa fatal akibatnya. Baru2 ini, sunshine belajar untuk selalu meng-confirm pesan yang kita terima ke sumbernya langsung. Karena sudah beberapa kali pesan yang sunshine terima mengalami ‘penyunatan paksa’ euy.. disunat sana-sini jadinya malah cenderung ke fitnah. Masya’allah....

Kalo sudah begini sapa yang bisa dipersalahkan sang messeger-nya atau yang ngasih pesen. Manasih yang lebih efektif nyampaikan sendiri pesan kita atau lewat orang lain. Yang jelas, kalo dikasih pesen mohon.. mohon.. banget deh, disampaikan dengan benar tanpa merubah isi dan maksud dari pesan. Karena bisa menimbulkan fitnah dan kekecewaan yang mendalam. Kalo kita merasa nggak mampu menyimpan rahasia ataupun menyampaikan pesan ke orang lain, boleh dong ya kita menolak dengan halus untuk menyampaikan pesan tersebut.