Thursday, March 09, 2006

Jangan Ambil Anakku

-Kasih Ibu sepanjang jalan-


Terinspirasi oleh judul sinetron “jangan ambil nyawaku” dan the fact bahwa akhir2 ini banyak berita mengenai “perebutan hak asuh anak”, sunshine ingin sekedar berbagi what I think and feel when I heard about the matter (as wannabe mom). Dan sunshine yakin, hal ini belum tentu sama dengan yang orang lain pikir. Tapi Sunshine yakin sekali, tiada kasih yang melebihi kasih Rasulullah SAW kepada umatNya dan kasih ibu kepada anaknya…

Bahkan didalam lubuk hati yang paling dalam dari ibu seorang bayi yang dibuangpun, sunshine yakin ada sebuah cinta yang tak terucapkan. Seperti baru kemaren ikut pelajaran agama di sekolah berseragam abu2 yang topiknya orang tua, bagaimana agama sunshine mengajarkan menghormati orangtua: Ibu.. Ibu.. Ibu.. baru kemudian ayah, guru, dst. Ibu adalah sosok yang pertama kali dikenal oleh ‘anak’ yaitu sejak dikandungan dan kemudian terlahir di dunia. Yang pertama kali mengenalkan cinta dan kasih saying. Hm… cinta jenis apa ya kira2? Yang jelas bukan ‘cinta semusim’ hehehe

OK back to the topic, akhir2 ini topik makan siang di kantin kami ada dua: drama perebutan anak ‘ratu ekstasi – zarima’ dan ‘undang2 anti pornografi dan porno aksi’. Zarima melaporkan bahwa anaknya diculik oleh Feri, mantan pengacaranya yang diakui bukan ayah dari anaknya. Feri memberikan testimoni bahwa dia tiadak menculik, tetapi mencoba menyelematkan sang anak. What a drama… :) Dua orang dewasa dengan ‘hidden purpose’ memperebutkan seorang anak yang tidak berdosa yang memandang dunia sebagai sebuah buku gambar bersih yang siap digambari dengan crayon berwarna-warni. Apa yang ada dalam pikiran dua orang dewasa itu ya…? Sungguh tidak berperasaan seorang yang memisahkan ibu dari anaknya tanpa alasan yang jelas. Seberapa besar kesalahan sang ibu, sunshine yakin dalam hatinya tersimpan cinta untuk anaknya.

Jangan ambil anakku tanpa alasan yang jelas! Beberapakali sunshine bertemu dengan wanita2 sabar yang mencoba bertahan dari keterpaksaan untuk ‘terpisahkan dengan sang buah hati’. Menyaksikan kesedihan mereka, tangis dalam doa mereka untuk berkumpul kembali dengan buah hatinya, merasakan kekuatan ‘harapan untuk dapat berkumpul kembali’ suatu saat nanti. Sebenarnya... dalam sebuah prahara, siapakah yang menjaid korban? Sunshine yakin sang ibu dan anak adalah pihak yang paling ‘tersakiti’.

Menurut sunshine, ketika anak dipisahkan dari sang ibu dengan keterpaksaan, hal itu akan membekaskan ‘luka dihati’ sang anak dan sang ibu. Melihat buah hatinya tumbuh tanpa dia ada disisi buah hatinya, adalah siksaan kejiwaan bagi seorang ibu. Dan menjadi dewasa tanpa ibu yang mengajari dan memberitahu ‘hal-hal yang tidak bisa diceritakan kepada ayah’ sedikit banyak akan membekaskan ‘luka’ dikepribadian anak. Karena sesungguhnya, kasih ibu itu sepanjang jalan... sedangkan kasih ayah sepanjang galah.

Pesan yang ingin sunshine sampaikan adalah sebagai orang yang dewasa dan percaya dengan cinta, mari kita selesaikan semua masalah secara dewasa. Karena tanpa kita sadari, tindakan kita yang mengatas namakan masa depan seorang anak bisa jadi hanya akan membawa kita dalam keterpurukan. Memisahkan seorang anak dari ibu seperti membunuh mereka berdua tanpa kita sadari.


dedicated to: ibu2 yang bejuang untuk anaknya
‘mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat’

1 Comments:

Blogger Ria said...

Yg bikin miris adalah: ada seorang ibu yg tega memakelari anaknya utk jd PSK dan dihati anak tsb masih terselip perasaan bersalah karena telah melaporkan ibunya ke polisi...

9:29 PM  

Post a Comment

<< Home