Wednesday, May 18, 2005

Kearifan Cinta

Kearifan Cinta
(Jalaluddin Rumi)

CINTA yang dibangkitkan oleh khayalan yang salah dan tidak pada tempatnya bisa saja menghantarkannya pada keadaan ekstase. Namun kenikmatan itu, jelas tidak seperti bercinta dengan kekasih sebenarnya. Kekasih yang sadar akan hadirnya seseorang yang mencintainya. Ini sebagaimana kenikmatan lelaki yang memeluk tugu batu di dalam kegelapan sambil menangis dan meratap. Meskipun ia merasa nikmat karena berpikir bahwa yang dipeluk adalah kekasihnya, tapi jelas tidak senikmat orang yang memeluk kekasih sebenarnya. Kekasih yang hidup dan sadar.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home