Wednesday, August 17, 2005

F-I-L symptom

The symptom of Falling-In-Love

Malam minggu kemaren aku memutuskan untuk bersantai-santai dikamar, mencoba menghabiskan "Kimya – Sang Putri Rumi" ditemani ada band, glen freddy, dan sebungkus taro (garink banget ye malam minggu aku…), sampai sebuah sms meluncur ke HP-ku yang dilanjutkan dengan serangan2 sms berikutnya (wuih.. I really have to manage my bill hiks..). Lutjunya, setiap membaca pesan2 singkat tersebut aku langsung dibuat ketawa-ketiwi nggak jelas hehehe. Benar kata temanku, hanya ada satu kata untuk mewakili ‘cinta’ yaitu ‘gila’. SMS temanku sangat cukup untuk berkomentar "so what getu loh non" atau "hari gini jenk" atau "ck…ck…ck.." with the look of I-don’t-know-what-to-say-nemore =>.

Yang lebih heboh lagi, minggu malem beliau kirim sms "Tunggu ya, aku lagi di jemur. aku hampir gila" namanya juga sms, yah.. terserah yang baca-kan gimana menginterpretasikannya yah…., so dengan gegap gempita aku menyiapkan segulung tissue toilet, sebungkus besar taro, dan ember. Siap2 kalo beliau datang dan menangis tergugu dalam pelukanku… *apa coba yah….* karena patah hati. Geswat… pas dia nyampe yang ada dia cengar-cengir dan ketawa-ketiwi nggak jelas dengan mimik save-me-from-this-unbreathing-feeling. Menyebalkan sekali, aku pikir dia lagi sedih beratz dan butuh shoulder to cry, ternyata…, oh ternyata… maksud smsnya: hampir gila karena seneng tho jenk…

Pernah nonton filemnya Adam Sandler "Anger Management" dan "Anger Management 2" nggak? Kayaknya bakal asyik banget kalo ada filem pendidikan mengenai "gejala-gejala penyakit jatuh cintah". Yakin pasti loket penjualan tiketnya bakal dibanjiri oleh wanita2 dari segala usia, topiknya cintaaah gitu loh!


Dan seperti biasa terinspirasi dari kelakuan temanku tersebut, berikut list gejala2 jatuh cintah yang lazim ditemui disekitar kita:

a. No story without mentioning ‘the name’
Lagu wajib eh maksudnya setiap hari akan sangat wajar ditemui penderita gejala jatuh cintah ini sedang bercerita tentang di doi misalnya: "Eh tadi aku ditelpon si A lho, terus dia crita ini… dst", "Igh jam kamu mereknya sama punya si A lho… bla…bla.." Geli juga deh karena dalam sehari bisa jadi banyak hal yang akan diceritakan oleh dia yang nyambung ke si doi atau kadang dengan sedikit maksa’in nyambung ke doi. Misalnya: "Oh iya… jadi si X itu ternyata temennya si B dan si B ini pernah sekolah di SMA1 dan ternyata tetangganya si B itu temennya si C dan si C itu ternyata pernah satu les gitar sama si A…." wuiih knapa gak satu RT aja disebutin semua yah hehehe.

Karena lagi kasmaran dapat dipastikan top of mind kita pasti pada sang jagoan bukan. Jadi sangat wajar (atau tidak wajar kadang) kalo seseorang yang sedang fallen to someone, akan mengait2kan semua cerita dan hal2 disekitarnya ke si doski.

b. Gelisah beratz terutama pada hari2 rawan kencan
Tiap hari jum’at gejala bingung dan gelisah beratz sangat biasa menyerang tanpa basa-basi. Dikit2 lihat jam sekedar menghitung berapa lama lagi waktu sebelum ‘janji ketemuan’ ma si doi. Topik dari gelisah ini biasanya rentangnya dari ‘apa-yang-harus-gw-pake’ sampai ‘kok-gak-ada-sms-ntar-malem-jadi-maen-gak-ya’.

c. Can’t take my eyes off of HP’s LCD
Nah ini adalah gejala kronis jatuh cintah, mata tidak bisa lepas dari LCD HP barang sebentar saja. Dikit2 ngecek HP, padahal lho jelas2 kalo ada sms tuh HP bakal bunyi. Dan nggak peduli mau dipelototin 3 jam, kalo gak ada sms atau telpon masuk tuh HP gak bakal bergerak kan yah. Benar-benar nggak kuat liatnya deh…… ;p

d. Senyum2 nggak jelas, sewot2 gak jelas
Senyum2 nggak jelas dan sewot2 gak jelas adalah gejala yang mudah ditemui dari penyakit jatuh cinta ini. Dikit2 senyum2 sendiri, setelah di chek ternyata dia sedang menekuni print2an hasil chating dengan pujaan hatinya. Dan kadar ketekunan mempelajari setiap makna yang tersirat dari hasil chating tersebut dapat dipastikan melebihi ketekunan beliau mempersiapkan Ujian Skripsi lho….

e. Gejala kurang rasional alias syndrome "kalo gini, kalo gitu"
Pertanyaan yang paling sering aku dengar dari mereka adalah " kalo gw pake baju ini pasti kelihatan ‘gede’ yah…?" atau "kalo gw ma si A pasti anak gw natar kaya Bratt Pit…" (ya jelas nggak mungkin lah lha wong kamu nggak nikah sama bratt pit gitu loh!). Pernah aku ketemu dengan temanku yang nggak rasional banget, beliau serta merta tidak pernah menyukai lagu2 rock n roll (yang nggak dia banget) dan mengoleksi segala pernak-pernik selputura demi menyenangkan hati si doi.

f. Kanker berats (kantong kering – red)
Peringatan, jatuh cinta dapat menyebabkan kanker alias kantong kering alias bokek alias duit cepet habis alias boros mendadak. Karena dapat dipastikan ada beberapa pos variable cost yang meledak seperti pos telekomunikasi aka telpon2an, dan pos meal and meeting aka kencan sambil makan hehehe.

g. Narsisme kadar parah hehehe
Suka photo diri dan motho'in doski ato moto mereka berdua dan majang photo tersebut dimana2 hehehe




Wednesday, August 03, 2005

Being Watched

Being Watched = Being Judged = Being Observed = Its Hurt!
Difficulties of being a person in the battle field

In one dizzy day, my first thing in the morning was seeking forgiveness from someone who being hurt by me without I realize it. This was my hardest morning ever within 3 months…
"Saya lihat kamu berubah dan tidak sama seperti dulu lagi, dulu kamu bla… bla… sekarang kamu sudah tidak sama lagi" Jujur aku sedikit muak dengan kata2 "kamu tidak seperti dulu lagi". Dengan kenyataan bahwa kurang dari 6 bulan, aku mendengar kata2 tersebut dari dua orang yang berbeda. Dan kenyataan bahwa kedua orang tersebut membuatku "jatuh" dari sebuah ekspektasi yang tinggi. Aku mengira kedua orang tersebut "empathy" terhadapku dan kenyataannya they were… ;-(

Am I changing that dramatically to the worst? Astagfirullah….. mengingatkan ku pada sebuah hadist "…. orang yang beruntung adalah orang yang hari kininya lebih baik dari hari kemarin" Jika aku berubah menjadi lebih buruk dari hari kemarinku, maka aku termasuk golongan yang dilaknat dunk… Astagfirullah…. Ya Allah SWT tunjukanlah jalan yang benar dan yang Kau ridhoi… selamatkan hambaMu ini dari keterpurukan.

Being Watched = Being Observed
Aku punya hobi yang sedikit ‘aneh’ yaitu mengamati cara berpakaian orang2 yang lalulalang di dekatku kal a nge-mall. Rasanya asyik aja liat mbak2 cantik dengan baju2 yang menarik mencoba menarik hati mas2 disekitarnya ;-) Dan aku baru menyadari bahwa menjadi mbak2 itu ternyata nggak nyaman banget..
Gimana mau nyaman jika setiap gerak-geriknya diamati, setiap jengkal dirinya di’telanjangi’, dan yang lebih parah dirinya dikomentari oleh seseorang yang tidak kenal dirinya.

It’s happening to me… what an ironic fact!

Tanpa disadari setiap gerak-gerik dan perkataanku diperhatikan, dicatat, dan dibahas oleh petinggi2 di desa adatku sejak kecelakaan mobilku 5 bulan yang lalu. Layaknya peserta AFI yang memang setiap kegiatannya direkam oleh Indosiar, begitu juga diriku. Sungguh tidak nyaman dan menyakitkan menjadi objek yang diawasi, diamati, dan di-judged. Why? That’s my question, however the biggest question would be: what’s going wrong with me?

I was hiding my hurt = being "norak"
Setelah dipikir2 dengan kepala yang tuetep ajah pusing tujuh keliling, what change me? Kalo ditilik2 memang beberapa bulan ini aku ‘sedikit norak’ dalam artian mencoba menjadi sunshine yang ‘sok kuat’ dan sok ‘I am cool man…!’ dan tampaknya hal ini membuatku tidak lagi bisa menjaga perkataanku (my out spoken turn became off spoken). Kedewasaan seseorang dinilai dari perkataannya, dan aku harus akui aku telah menjadi tidak dewasa beberapa masa yang lalu. Aku mencoba menyembunyikan sakit hatiku dan ketidak ikhlasanku (silly reasons at the end) atas sesuatu yang tidak seharusnya aku pertanyakan….

Be Mature my dear…….
Well, akhirnya kembali pada kesimpulan bahwa aku harus menata kembali perilaku dan perkataanku. Menata hidupku kembali untuk bisa menerima dan memaafkan diriku sendiri. Sudah saatnya sunshine belajar berkata saat diperlukan (I am too talkative and impulsive) dan mengatakan kebenaran dengan cara yang benar. Seperti nasihat my lovely papi: bener iku durung mesti pener (yang benar itu belum tentu betul-red)!

Tuesday, August 02, 2005

Kebenaran, Apakah Itu?

Relativitas Sebuah Kebenaran


Kebenaran adalah sebuah kata yang tiba2 menyeruak di relung perasaanku yang boleh diibaratkan seperti gado-gado saat ini. Campuran antara kecewa, bingung, sedih, dan bahagia wuiiih... begitu susahnya kah menerima kenyataan bahwa benarku tidak sama dengan benar society disekitarku. Niwe, sunshine sedang belajar disekolah maha dasyat, "sekolah kehidupan", mencoba untuk menjawab setiap misteri Illahi dirumah kehidupan ini.

Sebuah diskusi yang menarik dengan beberapa rekanku "Apakah ada kebenaran yang mutlak di dunia ini?" Jawabannya "tidak"! Kebenaran dapat diumpamakan sebagai teori relativitas yang sempurna. Kebenaran (kecuali kebenaran dari Allah SWT - unquestionable) sangatlah subjektif. Benar atau tidak benar, acceptable or not acceptable, sangat tergantung dari siapa yang melihat dan siapa yang melakukan.

Rasanya sakit sekali ketika kebenaran datang dengan tiba2 bahwa what-i-believe-as-who-i-am ternyata membuat orang lain "sakit hati". Dan ternyata ekspektasi kita untuk diterima sebagai diri kita adalah terlalu tinggi. Well once again I'm falling from the high and believe this is to make me learn something. Kemudian muncul pertanyaan salahku atau salah mereka? Siapa yang benar dan siapa yang salah? Salahkan aku mengatakan apa yang ku anggap benar...?

Sekali lagi sunshine belajar "benar dan salah adalah relative bagi setiap orang", sangat penting bagi kita untuk menerima kenyataan itu dan menghargai perbedaan itu. "Behave" menjadi kata kunci dari pembelajaranku kali ini. Menjadi diri sendiri dan mengutarakan pendapat kita dengan cara yang dapat diterima oleh "kebenaran-kebenaran" yang lain. Dan itu berarti berbicara dengan cara yang lebih dewasa dan lebih sopan. Tidak gampang...... Oh iya ini tidak berarti aku harus berubah menjadi apa yang mereka mau lho... Tapi kadang kebenaran harus mengikuti kemana sang surya berlabuh bukan?

Ya Allah, Tuhan yang menguasai jiwaku... Tolong bimbing hambaMu untuk selalu berada dalam kebenaranMu, kebenaran yang hakiki.