Tuesday, September 13, 2005

Leader

Leadership - in born skill or learned skill?

Pernah nggak waktu kecil kalian punya temen yang dominan banget dalam setiap permainan. Inget banget deh waktu TK ada seorang teman yang initiating hari ini kami akan main apa... aturan mainnya apa... siapa saja yang boleh ikut... dan semua tetek bengeknya. Amazing banget kalo ingat sang bocah dapat meng-influence temen2nya untuk melakukan apa yang dia mau. Jaman bejubut getu loh... mana kenal istilah leadership yang ada istilah2 per-ps-an hehe

Boleh dikatakan bocah2 itu adalah 'natural born leader' seseorang yang secara natural mampu meng-influence orang lain untuk melakukan sesuatu. Jika bocah tersebut mampu mengembangkan kemampuannya, dapat diprediksi sang bocah di SMP/SMU/Universitar-pun akhirnya jadi ketua OSIS atau ketua PMR atau ketua2 organisasi lainnya.

Apakah kita harus memenuhi spesifikasi 'natural born leader' untuk menjadi learder? Well... I don't think so! Karena leadership itu ternyata bisa dipelajari dan dibentuk. Makanya sekarang ini banyak consulting firm yang 'jualan' cara2 membentuk kemampuan kepemimpinan para eksekutif2 di perusahaan2 baik lokal maupun multinational. Dan believe it or not organisasi yang nggak pelit investing di 'people' ternyata share pricenya meningkat banyak lho... Dan success atau tidaknya sebuah organisation katanya bisa dilihat dari type of leadership applied within the organisation lho...

Sebenarnya leader itu siapa sih....?


Menurut sunshine batman, sby, nehru, soekarno, hilter, n even carrie bradshaw adalah leader lho. Tapi yang pasti leader yang paling kharismatic and success across the history adalah Rasulullah SAW - Nabi Muhammad SAW. Leader yang merubah umatnya dari kaum yang 'sesat' menjadi kaum yang insya'allah 'beriman'.

Leader is someone who affecting others more then affected by others....
Leader is someone who influence people and change their mindset in order to achive the end goals....

Suami juga leader lho... jadi para pria2 sudah waktunya invest untuk beli buku mengenai effective leadership for dummies hehe. Karene suami harus bisa mengarahkan istri dan anak2nya kearah yang lebih baik dari present kan... ;) Oh ya... ibu juga leader lho buat anak-anaknya.

Nah terakhir tips2 menjadi leader yang baik:
1. Yakinkan diri untuk menjadi leader.
2. Carilah role model and belajar dari role model tersebut.
3. Tidak ada satu jenis leadership yang bisa diapply di semua situasi, jadi kenali situasi disekitar dan pilih type yang paling sesuai.
4. Future oriented
5. Blend or balance of task and people oriented.

Well yang jelas sebelum bisa menjadi pemimpin yang baik untuk orang lain, kita harus bisa memimpin DIRI SENDIRI lho... ;) Nah seblum bisa memimpin diri sendiri ada baiknya kita mengenal diri sendiri dan bikin roadmap kita ingin menjadi pemimpin seperti apa untuk diri kita sendiri.

Ps. For sahabatku di jogja who just accept me as who I am..... terimakasih sudah dengan ikhlas 'mendinginkan' keresahan hatiku. You are a great leader I believe since you influence me to be more 'ikhlas' and 'loving the almighty'.

Wednesday, September 07, 2005

I hate choosing


I hate choosing! But most I hate to be chosen
- Guys FIGHT to whom your heart goes to……..

(Cerita pendek ini ‘titipan’ dari salah satu sobat sunshine. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari cerita ini… My dears believe me ‘ada maksud yang sempurna dari setiap pertemuan’. Semoga Alloh SWT senantiasa menjaga mu dari kegalauan hati. Doa ku semoga kau menangkan ‘peperangan’ ini dengan ikhlas. Jika ada persamaan tokoh dan cerita, silahkan tanya pada rumput yang bergoyang ya.. hehehe)



Beberapa tahun yg lalu ketika Mr Big dihadapkan pada persimpangan, dia memutuskan untuk mempertahankan Amanda, kekasihnya, dari pada memilih bersama dengan Carrie, sahabat yang dicintainya. And only God knows why….

Pernah sekali Carrie bertanya pada Mr Big:
“Mana yg yang lebih kau pentingkan, aku atau dia?”

“Certainly it’s you my carrie” jawab Mr Big

“Lalu, mana yg lebih kau sayang?”

“Tentu pula jawabannya masih dirimu.. my carrie” jawab Mr Big

“Kalau yg lebih kau cintai?”

Mr Big sejenak berpikir, rautnya memucat dan berkata: “aku tau bener apa jawabanku, tapi, aku takut jawabannya akan menyakitiku dan membuatmu menderita”.

“Tak apa…” Carrie menyela dengan cepat

“Ketidak tahuan akan lebih menyiksa tentunya. Aku telah menjanjikan satu komitment sebelum aku mengenalmu sahabatku, dan aku tak ingin merusak itu. Meski aku begitu sangat mencintaimu, meletakkan mu dalam posisi terpenting di hatiku, dan kaupun begitu sangat mengerti diriku… tapi aku tidak bisa ingkar terhadap janji yg aku buat sendiri”.

Tak lama kemudian, Mr Big meninggalkan Carrie. Dia memutuskan untuk menjauh dan mendekatkan diri pada Amanda, meninggalkan sahabatnya karena kekasihnya tidak menginginkan kedekatan diantara keduanya (ya… cewek mana yang rela cowoknya berdekat2an dengan cewek lain). Tiga tahun kemudian Mr Big memutuskan untuk menikah dengan Amanda. Kehidupan meraka tampaknya, begitu bahagia. Pendek kata, happily ever after deh…. Dan kabarnya, Carrie pun telah menikah dengan Andian, seorang pria baik dan sholeh.

Somehow… lima tahun kemudian kedua sahabat ini bertemu kembali dan berbagi rasa. Berharap merajut persahabatan yang pernah terputus, tapi… as it is going long, I’m afraid, in a different kind of friendship.

Awalnya, Mr Big sering menghubungi Carrie di pagi hari, sekedar menyapa dan bertanya aktivitas Carrie di pagi hari. Pagi itu Carrie menjawab, “Oh… aku sedang menyiapkan sarapan unutk suamiku”. Lain hari, Carrie menjawab “Aku mulai hari ini menyiapkan bekal makan siang untuk suamiku karena dia mulai bosan makan di kantin kantor.”

Setiap pagi, Carrie – yang memutuskan untuk giving up her dream to be a dedicated housewife - belanja sayuran, atau menyiapkan baju kerja suaminya, dan melakukan hal2 lainnya rutinitas seputar pekerjaan ibu rumah tangga. Carrie sangat menikmati ibadahnya itu dan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi keluarganya.

Hingga suatu waktu Mr Big itu berkata: “aku… pengen banget dibikinin kopi tiap pagi apalagi ditemani minum kopi sambil dipeluk. Juga makan masakan istri, bukan pembantu. Meski aku terbiasa menyipkan segala sesuatu sendiri, tapi tidak ada salahnya bukan sekali dalam sebulan aku tidak perlu memilih sendiri kemeja mana yg aku pakai untuk kerja. Pernah sekali aku begitu kecewa, pulang kerja, masuk angin. Minta dibikinin wedang jahe, tapi istriku bilang “ aku gak bias bikinnya, bikin sendiri aja ya…”

Mr Big berhenti sejenak mengatur nafasnya dan kembali berkata “istriku memang pekerja yg baik, juga ibu yang baik. Tapi sepertinya dia menganggap aku terlalu mandiri jadi tidak membutuhkan perhatian atau bantuannya sama sekali. Kecuali waktu aku sakit. Padahal aku belum tentu setahun sekali sakit. Dan ternyata, selama ini aku terbiasa menyimpan segala sesuatu sendirian…. I, used to be the kind perfect guy, who never let u (my wive) look inside, I cry, when I was smiling…” Dan tanpa memberi kesempatan pada Carrie untuk berkometar, Mr Big menambahi “bounce-nya bon jovi, gue banget gitu luoh…! Masalah kerjaan, sumpek pikiran gara2 masalah teman, dll… aku terbiasa diam”.

Acara ‘curhat’ antara Mr Big dan Carrie ternyata berlangsung terus. Suatu siang Mr Big telpon Carrie dari kantornya dan berikut sedikit kutipan percakapan mereka “Sampai aku… mengenalmu kembali, My Carrie, kenapa aku baru menyadarinya sekarang ya? Kau tahu… ternyata, engkaulah yang kalau aku bersedih berusaha membuatku tertawa…, yang kalau aku marah dalam kebisuan tahu bagaimana cara membuatku tenang…, yang menahan dirinya untuk kebahagiaanku…, yg juga diam2 berusaha belajar masak masakan kesukaanku ke ibu kost…” Mr Big terdiam agak lama dan dengan terisak berkata “Carrie.. engkau adalah orang yg sebenarnya aku inginkan… aku sekarang gak habis pikir, kenapa dulu aku gak punya cukup keberanian. Kalau tau akhirnya seperti ini, kalau saja waktu dapat diundur kembali, aku pasti ingin segalanya seperti lima tahun yg lalu. Menyesal, kenapa baru sekarang aku meluangkan waktu untuk mengetahui semua hal tentangmu”.

Image hosted by Photobucket.com Image hosted by Photobucket.com Image hosted by Photobucket.com

Seandainya Mr Big mau memberi kesempatan pada Carrie, sahabatnya untuk menunjukkan cinta yg dia miliki, seandainya Carrie mau mempertahankan dan berjuang sedikit lebih keras lagi untuk orang yg dicintainya, seandainya Mr Big memberi kesempatan pada pacarnya untuk menjadi dirinya sendiri dan cukup berani untuk meninggalkannya. Seandainya kita semua, mau lebih mempercayai apa kata hati daripada sekedar menjadikan nilai-nilai buatan manusia sebagai acuan. Kita semua punya hak yg sama untuk berjuang demi cinta. Selama tidak melibatkan nilai2 kemanusiaan yang lain (lhoh… kok…?? Nanti ya.. diceritain di cerita lainnya.) fight 4 ur love!! Patah hati adalah hal biasa, itu hanya bentuk tempaan untuk menjadikan manusia semakin kuat. Jadi ingat apa kata tazmania, what doesn’t kill me (or others) will make me stronger! Just, beri kesempatan pada orang lain untuk ditempa.

Mencintai seseorang adalah mencintainya seeseorang apa adanya, berlapang dada menerima kekurangannya dan sepenuh hati menghargai kelebihannya. Sejujurnya menurutku quote ini perlu ditinjau kembali. Mencintai seseorang, adalah menerima dia apa adanya, berlapang dada menerima kekurangannya, dan sepenuh hati menghargai kelebihannya. Juga memaksimalkan potensi yang kita memiliki agar kita lebih dicintai oleh orang yg kita cintai. Mr Big mulai berpaling pada Carrie hanya karena hal yg mungkin kebanyakan orang diaanggap sepele. Masak! Yang ternyata, hal sepele ini adalah salah satu symbol dari, keperdulian, kasih sayang, pengahargaan, dan mungkin masih banyak hal lagi yang kalau disebutkan nanti malah berkesan berlebihan. Initnya mungkin, kita sering melupakan hal-hal yang menjiwai kebendaan. Hal-hal yang kasat mata, menjadi lebih penting. Materialistic.

Please look clearly, look with your sight, apa benar yg terlihat indah benar-benar indah. Cause the truth is not what u want to see…Look with your heart, siapa yang tulus dan siapa yang pura-pura.. Look with your mind, apa yang terjadi di masa lalu untuk melihat masa depan.
Ps. Sunshine: Secara pagi ini sudah ada 2 temen yang meng-confirm apakah cerita di atas buatannya Rinie ---> above story isn't mine! its a fiction story which writen by one of my best friend. Enjoy your reading...

Thursday, September 01, 2005

Mother I am 'A CHILD'

a TRILOGY of CHILD ABUSEMENT
Ketika hati berani memaafkan masa lalu


Image hosted by Photobucket.com Dave berjalan di pinggir russian river, terkenang masa2 indah ketika dia berumur 4 tahun. Dad, Mom, Ronald, Stan, dan Dave bergandengan tangan menyusuri pinggiran sungai itu. Dulu mereka adalah keluarga layaknya keluarga normal lainnya, keluarga bahagia...... Mom terlihat sangat cantik, matanya memancarkan kebahagiaan. Mom sangat pintar memasak dan cita-cita sebagai perawat telah membuatnya sangat cekatan merawat kami saat sakit.

Dad adalah seorang pemadam kebakaran dengan perawakan besar... Dad adalah Dave's hero (he was... he is... and he will always be...), didekatnya Dave 'aman' sampai Dad akhirnya tidak lagi 'berani' merengkuh Dave dalam pelukannya. Mungkin lebih tepatnya Dad tidak lagi sanggup melindungi Dave, Dad lelah dan menyerah dengan 'keadaan' atau 'kegilaan' lebih tepatnya.

Dave kembali menunggu di basemen untuk 'permainan' Mom yang lainnya, sekadar alat untuk melampiaskan kemarahan dan kemabukan Mom. Dave kembali menjatuhkan diri untuk menghindari pukulan2 lainnya dari Mom. Dave belajar.. Mom akan menghentikan tamparannya jika Dave terlihat tidak 'kuat' lagi, namun jika Dave 'bangun' Mom akan memukulnya dengan lebih keras. Dave belajar cara 'bertahan hidup'... Dave belajar cara 'mencuri'... Dave belajar cara 'memuaskan Mom'.... Dave belajar cara ‘menyelamatkan diri’. Permainan Mom semakin beragam, setelah bosan dengan tamparannya, Mom mulai memaksa Dave minum cairan pencuci piring. Tenggorakan Dave panas dan kering…. Sekali lagi Dave belajar ‘bertahan hidup’.

Banyak cara yang Dave lakukan untuk menyelamatkan hidupnya dari maut, bernapas disela2 gas campuran clonox dan ammonia, minum air keran setelah ‘terpaksa menelan larutan amonia’, bahkan Dave terbiasa makan kotoran anjing. Dave menunggu ‘diselamatkan’ oleh Dad, namun Dad terlalu lelah untuk bertengkar dengan Mom. Mom tidak lagi memanggilnya ‘anak nakal itu’... Mom memanggilnya ‘It’ yang berarti Dave tidak lebih dari barang. Ditengah kepasrahannya Dave berjanji kepada diri sendiri untuk bertahan hidup… dan terus hidup. Dave terus berdoa dan bertanya pada Tuhan ‘mengapa ....?’ dan ‘apa yang terjadi pada hidupku....’
Pagi itu Dave kembali datang terlambat dan kembali harus berbohong pada perawat sekolah bahwa dia terantuk meja dapur untuk menjawab lebam dan biru di lengan dan bagian tubuh lainnya. Dave takut dan mulai berkata ‘aku tidak mencuri apa2 hari ini’ ketika pak Polisi mengajaknya pergi meninggalkan sekolah. Mr Ziegler menjabat tangan Dave dan berkata "Jadilah anak baik", dan Miss Wood menangis sepanjang pagi itu dan tak lepas memandang Dave. Hari itu adalah hari bersejarah bagi Dave, dia pada akhirnya ‘diselamatkan’.
Dave Pelzer, ‘the it’ diselamatkan oleh Dinas Sosial dari Mom dan ‘permainannya’. Namun ‘sakit’ itu tak berhenti di situ… sepanjang hidupnya Dave dibayangi ketakutan Mom akan menemukannya dan menyiksanya. Dave kecil dan yang hanya tahu ‘cara bertahan hidup’ kembali dihadapkan pada ‘tumbuh secara normal’ dan ‘hantu masa lalunya’. Perjuangan Dave keluar dari bayang2 Mom untuk tumbuh dan melewati masa remajanya diceritakan di buku keduanya: The Lost Boy.

Image hosted by Photobucket.com Dalam The Lost Boy diceritakan kisah Dave menjalani masa2 remajanya dengan berpindah2 dari satu keluarga ke keluarga yang lain. Dave dan keinginannya ‘untuk diterima’ telah membuatnya terlibat dalam berbagai masalah. Trauma dan frustasi atas masa lalunya dan perasaan ‘dibuang’ oleh Mom telah membuatnya menjadi cyber Borg. Dave mencuri mainan dan permen sekedar untuk merasakan 'rasa diinginkan dan diterima' oleh anak2 disekitarnya. Dave harus meringkuk di penjara remaja karena tuduhan membakar sekolah, sesuatu yang tidak dilakukannya. Dave selalu terlibat masalah karena dia yang mendatangi masalah2 tersebut. Dave berjuang.... mencari rasa diterima... mencari kehangatan cinta keluarga... Sampai akhirnya Dave bertemu dengan keluarga Turnbough bersama Harrold dan Alice Turnbough, Dave dimanusiakan dan bersama mereka Dave menemukan sebuah ‘keluarga’.

Image hosted by Photobucket.com Ditengah dilema hidup... Dave berjuang untuk mendapatkan Mom kembali bukan ‘The Mother’ yang menyerangnya. Dave begitu ingin mendekat pada Mom untuk berkata "Mom aku tahu kau tidak sengaja menusukku dengan pisau itu… Aku tahu itu kecelakaan… Aku memaafkanmu Mom". Dan Dave harus puas dengan penolakan2 Mom dan saudara2 laki2nya. Dave harus puas dengan apa yang ada didepannya, dan harus berjuang untuk tetap hidup.

A Man named Dave adalah buku terakhir dari Trilogi Dave Pelzer. Disini diceritakan bagaimana Dave berjuang membuktikan diri bahwa Mom dan Dad akan bangga dengan dirinya suatu saat nanti. Karena dia Dave bukan ‘It'…. Bekerja sebagai bom operator di Angkatan Udara US membuat Dave harus berjuang belajar matematika lanjutan dan dia berhasil. Semangat Dave berkobar setelah Dad meninggal karena kangker dan lencana pemadam kebakaran itu dititipkan padanya. Menikah dan bayang2 masa kecilnya yang suram membuat Dave menjadi seorang ayah yang berusaha ‘tidak mengulang kesalahan yang sama’. Dave kembali harus berjuang memutuskan rantai child abuse di keluarganya demi Stephen – putra tunggalnya. Dan Dave telah menjadi orang yang berhasil, karena Stephen putranya berkata "Aku sayang kamu ayah"…"Aku bangga padamu ayah".
Perjuangan seorang anak laki2 Dave Pelzer untuk menjadi ‘lelaki’ dari dogma ‘barang’ sungguh sebuah kisah yang inspirasional. Dengan memaafkan masa lalunya dan berhenti bertanya ‘mengapa’… Dave bangkit. Tak perlu bertanya ‘mengapa’ karena kadang jawaban itu tidak akan pernah datang. Cukup dengan ‘menerima it ada dan memaafkan Mom’ Dave berubah dari seorang ‘it’ menjadi salah seorang penerima TOYA – Ten Outstanding Young Americans dan seorang writer yang terkenal di Amerika.