Thursday, March 23, 2006

Cepet "Nge-Gas"

Control ur emotion pliss
Cepet Marah, Cepet Tua Lho..

Hm... Indonesia, the multicultural country yang didalamnya ada lebih dari 28 provinsi dan beratus-ratus suku dengan budaya dan karakternya masing2. Sesuai dengan kenyataan, sunshine besar di Jogja, ada persepsi bahwa orang Jawa Tengah itu karakternya sabar, secara semboyannya 'alon-alon asal kelakon' getu loh hehehe. Trus persepsi masyarakat umumnya bahwa awak2 dari indonesia bagian barat agak keras wataknya. Well wuallohualam deh... :)

Hm... kok tiba2 sunshine nge-bahas masalah perwatakan ini, bukan karena lagi seneng sama perwayangan ato perhoroskopan lho. Tiba2 secara impulsif sunshine teringat salah satu artikelnya aa Gym mengenai how to control our emotion. Habis.. disore nan terik ada salah satu teman yg tiba2 'nge-gas' dengan kolega karena hal2 yang menurut sunshine sih rada2 nggak prinsip.

Well sebenarnya sih, cuman pengen ngelis 4 macam orang marah yang dirangkum oleh aa Gym:
(a) orang yang cepat marah, dan cepat reda
(b) orang yang cepat marah, tapi lambat reda
(c) orang yang lambat marah, dan lambat reda
(d) orang yang lambat marah, tapi cepat reda.

Sebagai umat yang sejogjanya mengikuti perilaku dan sifat2 Rasulullah SAW sudah seharusnya kita berlomba2 ada pada golongan oranga yang lambat marah, tapi cepat reda. Dan lagi, kata orang tua jadul orang yang cepat marah, kelihatan cepat tua dibandingkan dengan orang yang sabar lho... Jadi pesan moralnya, jangan cepat marah, ato naik pintam, atau 'nge-gas' deh... Bukan apa2, sayang sekali kalo kita tidak masuk golongan keempat tadi. Dan yang malesnya lagi, sayang bangetkan kalo wajah kita harus dihiasi dengan kerutan2 jejak2 kemarahan yang nggak penting..

Lets shine the world with smile and forgiving...
Ya Alloh SWT, Maha Penguasa Hati, hamba mohon hindarkan hamba dari marah yang membawa kemudaratan dan zhalim kepada orang lain.

Wednesday, March 22, 2006

Tua itu PASTI, Dewasa itu PILIHAN

Tua itu PASTI, Dewasa itu PILIHAN


Masih inget nggak siy sama tag line ini: "Tua itu pasti, Dewasa itu pilihan" sempet ngetren beberapa tahun yll, sebagai iklan dari salah satu merek rokok putih yg sahamnya baru aja dibeli oleh MNC. Entah kenapa ketika beberapa hari yll, sunshine menyapa salah satu sodara dan beliau sempat sharing mengenai beberapa hal dalam hidupnya dan kelaurga, tiba2 tagline iklan rokok ini menggelitik jiwa.. Ternyata "don't judge poeple form the cover" teh meni berlaku lho dalam segala aspek kehidupan. Someone yg sunshine pandang sebagai sosok yang bijak dan dewasa ternyata.... Jadi inget iklannya Nokia (handphone sejuta umat hehehe) yang ini ni: "ada sisi kekanak-kanakan dalam diri mereka". Itu lho, yg iklannya ada Margareth Teacher lagi maen games di HP nya :)

Well.. tua itu apa siy? dan dewasa itu apa siy? Kalo disurvey mungkin tiap pribadi mendefinisikannya nggak sama yah.. Kalo ada yang mu bantu sunshine mendefinisikan dan mendifferensiasikan 'tua' dan 'dewasa' ayuk ajah lho... Yang jelas siy, tergantung apa yg ada dlm benak masing2, namun yang jelas dibutuhkan sedikit kedewasaan untuk memandang dunia dengan warna yang lebih cerah. Dan memandang sebuah masalah dengan lebih arif dan bijak. Well dunia kadang terbalik2 ya (seperti kata God Bless "dunia ini panggung sandiwara" deh), orang tua lebih susah memaafkan dan bertindak dewasa dibandingkan dengan anak2 yang pasti belum tua namun lebih menunjukkan sifat2 kedewasaan. Hm... what an othe lesson in life!

Thursday, March 09, 2006

Jangan Ambil Anakku

-Kasih Ibu sepanjang jalan-


Terinspirasi oleh judul sinetron “jangan ambil nyawaku” dan the fact bahwa akhir2 ini banyak berita mengenai “perebutan hak asuh anak”, sunshine ingin sekedar berbagi what I think and feel when I heard about the matter (as wannabe mom). Dan sunshine yakin, hal ini belum tentu sama dengan yang orang lain pikir. Tapi Sunshine yakin sekali, tiada kasih yang melebihi kasih Rasulullah SAW kepada umatNya dan kasih ibu kepada anaknya…

Bahkan didalam lubuk hati yang paling dalam dari ibu seorang bayi yang dibuangpun, sunshine yakin ada sebuah cinta yang tak terucapkan. Seperti baru kemaren ikut pelajaran agama di sekolah berseragam abu2 yang topiknya orang tua, bagaimana agama sunshine mengajarkan menghormati orangtua: Ibu.. Ibu.. Ibu.. baru kemudian ayah, guru, dst. Ibu adalah sosok yang pertama kali dikenal oleh ‘anak’ yaitu sejak dikandungan dan kemudian terlahir di dunia. Yang pertama kali mengenalkan cinta dan kasih saying. Hm… cinta jenis apa ya kira2? Yang jelas bukan ‘cinta semusim’ hehehe

OK back to the topic, akhir2 ini topik makan siang di kantin kami ada dua: drama perebutan anak ‘ratu ekstasi – zarima’ dan ‘undang2 anti pornografi dan porno aksi’. Zarima melaporkan bahwa anaknya diculik oleh Feri, mantan pengacaranya yang diakui bukan ayah dari anaknya. Feri memberikan testimoni bahwa dia tiadak menculik, tetapi mencoba menyelematkan sang anak. What a drama… :) Dua orang dewasa dengan ‘hidden purpose’ memperebutkan seorang anak yang tidak berdosa yang memandang dunia sebagai sebuah buku gambar bersih yang siap digambari dengan crayon berwarna-warni. Apa yang ada dalam pikiran dua orang dewasa itu ya…? Sungguh tidak berperasaan seorang yang memisahkan ibu dari anaknya tanpa alasan yang jelas. Seberapa besar kesalahan sang ibu, sunshine yakin dalam hatinya tersimpan cinta untuk anaknya.

Jangan ambil anakku tanpa alasan yang jelas! Beberapakali sunshine bertemu dengan wanita2 sabar yang mencoba bertahan dari keterpaksaan untuk ‘terpisahkan dengan sang buah hati’. Menyaksikan kesedihan mereka, tangis dalam doa mereka untuk berkumpul kembali dengan buah hatinya, merasakan kekuatan ‘harapan untuk dapat berkumpul kembali’ suatu saat nanti. Sebenarnya... dalam sebuah prahara, siapakah yang menjaid korban? Sunshine yakin sang ibu dan anak adalah pihak yang paling ‘tersakiti’.

Menurut sunshine, ketika anak dipisahkan dari sang ibu dengan keterpaksaan, hal itu akan membekaskan ‘luka dihati’ sang anak dan sang ibu. Melihat buah hatinya tumbuh tanpa dia ada disisi buah hatinya, adalah siksaan kejiwaan bagi seorang ibu. Dan menjadi dewasa tanpa ibu yang mengajari dan memberitahu ‘hal-hal yang tidak bisa diceritakan kepada ayah’ sedikit banyak akan membekaskan ‘luka’ dikepribadian anak. Karena sesungguhnya, kasih ibu itu sepanjang jalan... sedangkan kasih ayah sepanjang galah.

Pesan yang ingin sunshine sampaikan adalah sebagai orang yang dewasa dan percaya dengan cinta, mari kita selesaikan semua masalah secara dewasa. Karena tanpa kita sadari, tindakan kita yang mengatas namakan masa depan seorang anak bisa jadi hanya akan membawa kita dalam keterpurukan. Memisahkan seorang anak dari ibu seperti membunuh mereka berdua tanpa kita sadari.


dedicated to: ibu2 yang bejuang untuk anaknya
‘mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat’

Sunday, March 05, 2006

The Street Figther

THE STREET FIGTHER
Spirit of fighting touch like a diamond


Wiken ini bener2 meaningful and teach me a lot. Teach me how to accept and how to gain spirit. Teach me how to understand and to be understood. And the most it teach me how to trust someone… ya getu dey…!
(secara di jaman edun ini, sudah nggak jelas lagi sapa penjahat dan korbannya hehehe)

Sepanjang perjalanan dari kota metropolis (Surabaya) ke sebuah kota kecil dipinggir pantai Timur Jawa selama 3 jam, sunshine mencoba untuk belajar hidup dan bersyukur dengan apa yang diberikanNya pada sunshine. Sungguh menyentuh kalbu, saat melihat seorang Bapak tua mengendarai ‘sepeda unta’ (ibu pernah deh punya sepeda kaya itu tapi dulu banget…) dengan muatan rumput2 segede gaban di boncengannya. Dan yakin deh, itu nggak ringan, kalo disetara’in sama dunia pertinjuan, pasti itu kelasnya dah bukan kelas ‘bantar junior’ lagi:) Satu lagi, pasti rumah mereka nggak dekat dan mereka tanpa mengeluh ikhlas berpanas-panas untuk bertahan hidup dengan cara mereka, yang indah….

Yang menyentuh kalbu adalah semangat mereka. Mereka tahu bahwa hidup itu adalah perjuangan dan tantangan. Hidup tidak sekedar mengisi waktu dan bersenang-senang. Mereka mendedikasikan hari mereka untuk mendapatkan sepiring nasi, berjuang menyambung hidup, dan mungkin juga berjuang memperbaiki hidup keturunan-keturunan mereka. Sebuah potret street fighter sejati menurutku. Tanpa mengeluh mereka mendedikasikan hidup mereka hari itu untuk orang2 yang disayanginya.. Sebuah ibadah yang mulia dan karunia dari Alloh yang patut disyukuri.

Alhamdulillah.. wasyukurillah.. kalimat yang layak terucap sepanjang waktu…


Ps. Ur spirit to fight has touched my hearth. Thanks